Friday, April 5, 2019

Hacker bisa menggunakan sinyal gelombang otak untuk mencuri password



Hacker dapat menculik password dan PIN dengan meneliti sinyal gelombang benak Anda, sebuah riset baru menemukan. Periset dari University of Alabama di Birmingham dan University of California Riverside mengoleksi data dari headset electroencephalography (EEG), yang merasakan kegiatan listrik di dalam benak seseorang. Mereka tumbuh semakin populer di kalangan gamer, yang bisa menggunakannya guna mengendalikan karakter memakai sinyal benak mereka. Krusial, bagaimanapun, headset EEG pun memantau gelombang benak Anda ketika Anda tidak bermain. Pengguna yang menghentikan sedangkan game tetapi meninggalkan headset EEG mereka saat mengecek akun yang dibentengi kata sandi mereka dapat rentan terhadap peretas, kata periset tersebut.

Mereka meminta 12 orang untuk memakai keyboard jasmani untuk mengetikkan serangkaian nomor PIN dan keyword yang diciptakan secara random ke dalam kotak teks ketika mengenakan headset. Setelah mereka masuk 200 karakter, algoritma yang diciptakan oleh semua periset dapat membuat sangkaan terdidik mengenai PIN dengan tingkat keberhasilan 43,4 persen, dan password enam karakter dengan akurasi 37,3 persen. "Perangkat yang hadir ini membuka kesempatan besar untuk pemakai sehari-hari. Namun, mereka pun dapat menambah ancaman ketenteraman dan privasi yang signifikan ketika perusahaan bekerja guna mengembangkan teknologi antarmuka otak-komputer yang lebih maju, "kata Nitesh Saxena, di antara penulis riset tersebut.

Facebook sedang menggarap teknologi menyimak pikiran yang akan tidak mempedulikan Anda mengetikkan ucapan-ucapan "langsung dari benak Anda". Ini ialah visi ambisius yang telah memunculkan kekhawatiran salah satu pendukung privasi, dan perusahaan tersebut menampik untuk mengkonfirmasi atau menolak andai akan memakai pemikiran orang untuk memasarkan iklan. "Dalam serangan dunia nyata, seorang hacker bisa memfasilitasi tahapan pelatihan yang diperlukan supaya program jahat menjadi sangat akurat, dengan meminta pemakai memasukkan sebanyak nomor yang sudah ditentukan supaya dapat mengawali kembali permainan sesudah menghentikannya guna beristirahat, Mirip dengan teknik CAPTCHA dipakai untuk memverifikasi pemakai ketika masuk ke website web, "tambah Saxena. Para periset sudah meminta produsen headset EEG guna mulai mengganggu sinyal ketika pemakai masuk ke akun.


EmoticonEmoticon